BPK RI Audit Disdukcapil

MEDAN– Terkait buruknya pelayanan e-KTP di Kota Medan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit dan evaluasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan. Hal ini dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang terjadi dalam pelayanan e-KTP yang sampai saat ini masih mengalami kendala.

“BPK dari pusat sedang melakukan evaluasi di Disdukcapil mengenai e-KTP untuk mencari permasalahan yang terjadi untuk menemukan kendala yang terjadi termasuk kurangnya perangkat yang didatangkan dari pusat,” kata Sekda Kota Medan Syaiful Bahri, Selasa (8/11) siang.

Dikatakannya, selain melakukan pemeriksaan terhadap data jumlah penduduk di Kota Medan, BPK juga melakukan pengecekan bagiamana kinerja Disdukcapil hingga ke kecamatan dalam menerapkan pelayanan e-KTP, apakah sangat bagus atau tidak.

Kenapa BPK yang turun? “Karena mereka mau mengaudit dan mengecek data dan kinerja Disdukcapil Kota Medan, apakah sudah bagus. Karena anggarannya sangat besar untuk e-KTP ini,” cetusnya.

Syaiful menjelaskan, perangkat yang dijanjikan dikirim ke Medan sebanyak 146 paket, sedangkan yang sudah dirikim baru 42 paket yang tersebar di 21 kecamatan.

“Setiap kecamatan memiliki dua perangkat. Namun sebagian kecamatan ada yang perangkatnya rusak seperti di Kecamatan Medan Denai, sehingga hanya satu perangkat yang bisa beroperasi melayani masyarakat. Untuk itu, segala kekurangan yang ada di Kota Medan akan menjadi laporan BPK ke Depdagri untuk dilakukan penambahan,” bebernya.
Sementara Sekretaris Komisi A DPRD Kota Medan Burhanuddin Sitepu menilai, kendala yang terjadi di setiap kecamatan karena Disdukcapil tidak langsung berbuat untuk mengantisipasinya. Dia juga mengaku heran dengan kendala pelayanan e-KTP yang masih terjadi. Padahal, pelayanan e-KTP sudah berjalan dengan serentak di 21 kecamatan. “DPRD Medan kecewa juga dengan Disdukcapil yang terbukti dalam rapat dengar pendapat mengatakan tidak ada masalah lagi dan waktu mengentri data hanya butuh dua menit. Ternyata, pernyataan itu tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan,” bebernya.

Sumber : hariansumutpos.com , 9 November 2011