Pada tanggal 25 Januari 2022, bertempat di Halaman Kantor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 BPK RI. Upacara kali ini merupakan upacara pertama yang dilaksanakan secara fisik, setelah beberapa waktu sejak pandemi COVID-19 dilaksanakan secara virtual.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Kepala Sekretariat Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Rekson Pangaribuan dan komandan upacara adalah Kasubag Umum dan TI, Suharto. Peserta upacara adalah seluruh Pegawai di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dan pegawai dari Balai Diklat PKN Medan. Hadir dalam kegiatan upacara tersebut, Kasubaud Sumut III, Syafruddin Lubis, Kepala Balai Diklat PKN Medan, Edy Mulya, serta pejabat eselon IV dan para pemeriksa madya.
Sebelum pelaksanaan upacara dimulai, para peserta upacara mendengarkan pembacaan Sejarah BPK RI. Dalam sejarah tersebut dikisahkan bahwa, di awal masa berdirinya di tahun 1947, BPK hanya memiliki 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan yang pertama adalah R. Soerasno. Di Masa sekarang, BPK telah mendapatkan dukungan konstitusional yang memperkuat kedudukan BPK sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa yang independen dan professional. Hasil amandemen UUD 1945 dan dikeluarkannya paket tiga undang-undang tentang keuangan negara memberikan kewenangan yang lebih kuat dan jelas kepada BPK.
Dalam amanat Ketua BPK yang dibacakan oleh inspektur upacara, Ketua BPK mengatakan pada usia 75 tahun, BPK seharusnya menampilkan karakter organisasi pada tingkat soliditas dan kinerja tertingginya. Dan untuk menghasilkan prestasi yang telah dicapai pada saat ini, BPK menghadapi berbagai tekanan dari luar dan juga dari dalam BPK.
“Adalah kehormatan dan kebanggaan bagi kami untuk mendampingi BPK melewati masa-masa yang sulit dan penuh tekanan, karena pandemi, karena menyelamatkan keuangan negara dan dana jutaan nasabah pada lembaga pengelola dana pensiun,” ungkap Ketua BPK.
Ketua BPK menyebut hal paling menantang yang dihadapi oleh BPK adalah untuk mendorong dan mengembangkan proses transformasi organisasi di BPK. Khususnya dalam meningkatkan maturitas peran BPK mematangkan oversight, memantapkan insight, dan mengembangkan hingga mencapai foresight.
“Dimana dengan diluncurkan strategic foresight, BPK telah berkembang dari oversight pada level tata kelola entitas, dan juga telah berkontribusi secara strategis pada level makro–policy,” ujar Ketua BPK.
Tahun ini, BPK menerima lebih dari 30 penghargaan di tingkat nasional baik untuk satker pusat maupun perwakilan. Penghargaan nasional yang diterima itu mulai dari popularitas di media, jurnal atau media yang diterbitkan, pengelolaan Anggaran, ASSET dan SDM hingga penetapan wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.
Pengakuan atas kiprah dan kompetensi BPK itu bahkan tidak saja sebatas level nasional, tetapi juga pada level regional, kontinental dan internasional. BPK tidak hanya mendapat kepercayaan untuk dipilih sebagai auditor eksternal lembaga-lembaga internasional. Seperti IACA, IAEA dan IMO, tetapi juga menduduki jabatan-jabatan internasional strategis, mulai dari ASEANSAI, ASOSAI, INTOSAI Development Inititative, dan puncaknya adalah UN, United Nations, Persatuan Bangsa-Bangsa. Dalam sejarah 76 tahun Persatuan Bangsa-Bangsa, baru Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia yang menduduki jabatan strategis sekaligus di bidang pemeriksaan, yakni Wakil Ketua BPK sebagai Vice Chairman UN IAAC yang 3 merupakan lembaga internal Audit PBB dan Ketua BPK sebagai Vice Chairman UN Panel of External Auditor yang merupakan lembaga yang mewadahi forum auditor eksternal seluruh lembaga under UN System.
Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Kepala Sekretariat Perwakilan serta makan bersama seluruh Pegawai di Lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dan Balai Diklat PKN Medan.